Membangun Kapasitas Pemahaman dan Pengamalan Keagamaan Untuk Mewujudkan Masyarakat yang Berakhlak
Untuk membangun kapasitas pemahaman dan pengamalan keagamaan untuk mewujudkan masyarakat yang berakhlak adalah sebuah langkah penting dalam membangun dasar pembangunan yang berkelanjutan serta inklusif. Melalui misi ini, Kabupaten Bima berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang setiap individu diperlakukan dengan menghargai dan melindungi hak-hak asasinya, sehingga dapat berkontribusi secara positif terhadap kemajuan dan keberlanjutan daerah. Fokus utama misi ini meliputi ketentraman dan ketertiban umum serta pelindungan masyarakat, kebudayaan, dan lingkungan hidup dengan upaya akan difokuskan pada aspek-aspek keagamaan, kebudayaan dan elemen-elemen pemerintahan umum, serta lingkungan hidup. Dalam konteks misi ini, Kabupaten Bima mengusung prinsip-prinsip hak asasi manusia sebagai fondasi utama untuk membangun masyarakat yang berakhlak. Langkah-langkah akan diarahkan pada memastikan bahwa setiap warga mendapat perlakuan yang adil dan setara di bawah hukum, serta perlindungan terhadap hak-hak dasarnya. Melalui penguatan ketentraman dan ketertiban umum serta pelindungan masyarakat, Kabupaten Bima berupaya untuk menciptakan lingkungan yang aman, stabil, dan sejahtera bagi semua warganya. Fokus misi ini juga memperhatikan aspek sosial dan pemerintahan umum sebagai bagian integral dari upaya menciptakan masyarakat yang aman, harmonis dan berakhlak. Dengan meningkatkan kesadaran akan hak asasi manusia dan memperkuat lembaga-lembaga pemerintahan yang berbasis pada nilai-nilai demokrasi dan keadilan, Kabupaten Bima berharap dapat mencapai tujuan-tujuan pembangunan yang inklusif serta memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat. Selain itu, dampak lingkungan seperti kebencanaan menjadi perlu perhatian khusus dengan upaya pengendalian dan penanggulangan bencana. Diperlukan pula kolaborasi antar pihak seperti pemerintah, masyarakat, organisasi lain, dan swasta dalam aspek adaptasi dan ketahanan bencana.
Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Daerah melalui Peningkatan Produktivitas, Daya Saing dan Ekosistem In
Kemandirian Ekonomi merujuk pada kemampuan suatu wilayah untuk memenuhi kebutuhan ekonominya sendiri tanpa tergantung dengan pihak lain. Kemandirian ekonomi dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan dalam mencapai misi ini dapat diukur melalui indikator-indikator seperti penurunan tingkat kemiskinan, pengurangan tingkat pengangguran terbuka, dan peningkatan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bima. Fokus utama, yaitu Misi 4, mencakup sektor-sektor kunci seperti tenaga kerja; parisiwata; penanaman modal; koperasi, usaha kecil, dan menengah (UKM), perdagangan; perindustrian; pangan; pertanian; serta kelautan dan perikanan. Potensi ekonomi dan sumber daya lokal menjadi pusat perhatian dalam mencapai kesejahteraan masyarakat. Dalam konteks ini, Misi 4 bertujuan untuk meningkatkan efisiensi tenaga kerja melalui pengembangan keterampilan, memajukan sektor pariwisata untuk mengoptimalkan daya tarik wisata lokal, serta memberikan dorongan kepada penanaman modal dan perkembangan usaha kecil dan menengah. Pemerintah berupaya memanfaatkan potensi ekonomi lokal dengan peningkatan produksi daerah dan mendukung pertumbuhan UKM. Perdagangan, perindustrian, pertanian, serta sektor kelautan dan perikanan menjadi elemen-elemen penting dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Kabupaten Bima. Fokus pada peningkatan produksi dan nilai tambah pada produk lokal merupakan strategi untuk memanfaatkan sumber daya lokal secara optimal. Dengan demikian, melalui penekanan pada potensi ekonomi dan sumber daya lokal, misi ini bertujuan untuk menciptakan kemandirian ekonomi dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Memantapkan Pembangunan Infrastruktur untuk mewujudkan ketahanan pangan, energi, air melalui Penegak
Sarana prasarana atau infrastruktur merupakan salah satu komponen penting untuk menunjang perekonomian maupun pembangunan sumber daya manusia Kabupaten Bima. Sarana dan prasarana berkualitas dan adaptif adalah infrastruktur yang dirancang dan dikelola dengan baik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam jangka panjang, serta mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan kebutuhan yang muncul seiring waktu. Infrastruktur dalam kondisi mantap mengacu pada keadaan di mana fasilitas atau sarana publik yang termasuk dalam kategori infrastruktur berada dalam keadaan baik, terawat dengan baik, dan berfungsi sesuai dengan tujuannya. Namun dalam pemanfaatan infrastruktur, infrastruktur yang berkualitas dan adaptif juga memperhitungkan dampak lingkungan dari pembangunan dan operasinya. Pemerintah perlu memperhatikan daya dukung lingkungan yang ada serta fungsi ruang sehingga tidak terjadi tumpang tindih dan penyalahgunaan pemanfaatan ruang agar pembangunan infrastruktur dapat mendorong aspek keberlanjutan. Adapun urusan yang menjadi fokus dalam misi ini yaitu pekerjaan umum dan penataan ruang; perhubungan; perumahan rakyat dan kawasan permukiman; serta pemberdayaan masyarakat dan desa.
Membangun Sumber Daya Manusia Bima yang Berkemajuan, Tangguh dan Berdaya Saing
Membangun manusia yang sehat dan cerdas menjadi modal utama dalam mewujudkan kemajuan Kabupaten Bima. Sumber daya manusia yang unggul, memiliki karakter, dan daya saing tinggi menjadi representasi dari potensi manusia di Kabupaten Bima yang sehat, cerdas, dan dididik sesuai dengan nilai-nilai keagamaan serta luhur kebudayaan setempat. Sukses dalam mencapai misi ini dapat diukur melalui Indeks Pembangunan Manusia, yang mencerminkan tingkat kesejahteraan dan perkembangan manusia di Kabupaten Bima. Dalam konteks ini, fokus misi melibatkan sektor-sektor penting seperti pendidikan, kesehatan, perpustakaan, kepemudaan dan olahraga, sosial, pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak, serta pengendalian penduduk dan keluarga berencana. Dengan mengutamakan pembangunan manusia Kabupaten Bima menempatkan pendidikan sebagai salah satu fokus utama dalam upaya mencapai visi pembangunan yang lebih maju. Pendidikan yang berkarakter, sejalan dengan nilai-nilai agama dan kebudayaan lokal, menjadi fondasi yang kuat untuk mencetak generasi muda yang berdaya saing. Selain itu, sektor kesehatan juga menjadi prioritas, memastikan bahwa masyarakat Kabupaten Bima dapat menikmati kesejahteraan fisik dan mental yang optimal. Dengan demikian, fokus pada Indeks Pembangunan Manusia yang mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, mencerminkan komitmen Kabupaten Bima untuk mencapai kemajuan yang berkelanjutan melalui pengembangan sumber daya manusianya.
Mewujudkan Reformasi Birokrasi yang Berorientasi Hasil
Aparatur merupakan aktor utama dalam pembangunan maka aparatur pemerintah harus berkualitas dengan didukung oleh sistem tata kelola yang berkualitas sehingga berdampak terhadap pembangunan daerah. Prinsip tata kelola yang telah diakui mampu memberikan pengaruh positif adalah prinsip good governance (tata kelola pemerintahan yang baik). Prinsip-prinsip yang terkandung dalam good governance yaitu participation; rule of law; transparency; responsiveness; concensus oriented; equity; effectiveness dan efficiency; dan accountability.